Sedangkanpengertian Arbain secara bahasa artinya empat puluh. Secara istilah, Hadits Arbain Nawawi adalah kumpulan hadits sahih yang disusun dalam kitab kecil berisi 42 hadits tentang pokok-pokok ajaran Islam yang dikarang al Hafizh Abu Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawi. Imam an Nawawi berkomitmen untuk menyantumkan hadits-hadits yang shahih.
Haditsini terdapat dalam kitab Muslim dari Abu Hurairah, ia berkata : “Rasulullah berkhutbah dihadapan kami, sabda beliau : Wahai manusia, Allah telah mewajibkan kepada kamu haji, karena itu berhajilah, lalu seseorang bertanya : Wahai Rasulullah apakah setiap tahun ?, Rasulullah diam, sampai orang itu bertanya tiga kali, lalu Rasulullah
Alhamdulillah hadir lebih dari 5 tahun yang lalu. Jika Anda menyukai website ini, dan ingin menyumbang proses development, itu tidak perlu. Cukup dengan beritahu sahabat Anda tentang keberadaan website ini (Insha Allah berguna), dan pastikan untuk mendoakan kami di setiap shalat Anda. Ya, bantu bagikan
cash. Assalamualaikum sahabat, pada kesempatan penulisan hadits arbain ini kita sudah memasuki ke hadits Arbain yang ke 9 yang menerangkan tentang melaksanakan perintah sesuai dengan kemampuan, hadits ini diriwayatkan dari abi hurairah abdirahman bin shokhrin radiallahu anhu, untuk haditsnya berikut dibawah ini. Kitab Arbain An Nawawiyah HADITS ARBAIN KE 9 Hadits Arbain Ke 9 LATINNYA AN ABII HURAIRATA ABDIRRAHMAANIB NI SHOKHRIRADHIALLAAHU ANHU QOOLA SAMI'TU RASUULALLAAHI SAW YAQUULU MAA NAHAITUKUM 'ANHUFAAJTANIBUU HUMAAA AMARTUKUM BIHII FAATUUMINHU MAS TATHO'TUM FAINNAMAA AHLAKALLADZIINA MINGQOBLIKUM KASROTUMASAA ILIHIM WAKHTILA FUHUM 'ALAA ANIBYAAIHIM. ROWAAHULBUKHOORIYYU WAMUSLIM. ARTINYA Diriwayatkan dari abi hurairah Abdirahman bin shokhrin Radiallahu Anhu, Dia berkata saya mendengar Rasulullah Saw bersabda Apa yang dilarang bagi kalian maka jauhilah, dan apa yang diperintahkan bagi kalian maka laksanakan semampu kalian, maka sesungguhnya kehancurnya orang-orang sebelum kalian itu karena orang-orang itu banyak bertanya Yang tidak ada gunanya, dan pertentangan mereka terhadap nabi-nabinya. Yang meriwayatkan Hadits di atas yaitu Imam Bukhari dan Imam Muslim. PELAJARAN Nag seperti apa yang telah disebutkan dalam hadits di atas, berikut ini sedikit penjelasan tentang pelajaran yang terkanduung didalamnya. 1. Apapun yang sudah Rasulullah Shalalahualaihi wasalam larang maka jauhilah, sesungguhnya dalam perintah untuk menjauhi larangan yang sudah rasulullah perintahkan itu tak lain adalah untuk kebaikan kita sendiri, karena dalam hal ini rasulullah sudah mengetahui dampak dari perbuatan yang dilarang tersebut, maka patutlah kita bersyukur kepada Allah Swt yang sudah menurunkan pemimpin untuk memberitahukan kepada kita tentang bahaya dari hal-hal yang seharusnya tidak kita kerjakan dan lakukan tersebut. 2. Apapun yang diperintahkan kepada kalian maka laksanakanlah, dalam kata ini siapapun diantara kita yang tidak mampu melaksanakan perbuatan yang telah diperintahkan maka laksanakanlah semampu kalian, perkataan ini ditunjukan kepada perbuatan sunah, untuk perbuatan yang wajib seperti shalat 5 waktu tentulah harus dilaksanakan. 3. Ada banyak sekali kaum yang hancur sebelum masa Rasulullah, itu semua salah satunya disebabkan karena mereka sering bertanya hal yang tidak ada gunanya, selalu menyelisih perintah para nabi-nabinya. Nah teman teman itulah penjelasan tentang hadits arbain ke 9 yang menjelaskan tentang melaksanakan perintah sesuai dengan kemampuan, dalam hal ini jika memang kita ingin bisa melaksanakan perintah perintah tersebut cobalah untuk membuat persaingan, berlomba-lomba siapa yang paling ta'at dalam melakukan ibadah, namun tentusaja dalam hal persaingan yang fositif, namun jika memang kita tidak bisa bersaing dengan orang-orang hebat, ulama-ulama, maka bersainglah dengan orang-orang disekitar kita yang memiliki keadaan yang sama. Untuk penjelasannya saya cukupkan sampai disini, jika menurut kalian pembahasan dalam artikel ini bermanfaat silahkan untuk membagikan artikel ini kepada teman kerabat dekat, janganlupa subscribe juga blog ini untuk mendapatkan pemberitahuan terbaru dari kami ya, kolom subscribe terdapat tepat dibawah artikel ini, akhir kata saya ucapkan wasalam.
Hadits 9 Arbain NawawiKitab Arbain Nawawi atau Al-Arba'in An-Nawawiyah Arabالأربعون النووية kitab hadis 40 hadis masyhur pilihan. Arba’în artinya 40 , akan tetapi hadis dalam kitab arbain nawawi tidaklah persis 40, melainkan 42 hadits. Arbaîn Nawawiyah yang disusun oleh Imam an-Nawawi, ia memuat sekumpulan hadits namun sanadnya tidak disebut secara lengkap dan disandarkan kepada penulis kitab utama mislanya al-Bukhâri, muslim dan lain-lain. Hadits-hadits dalam kitab Arbaîn Nawawiyah merupakan landasan atau fondasi dalam agama Islam. Sebagian ulama berpendapat bahwa ajaran Islam, atau setengahnya, atau sepertiganya berlandaskan pada hadits-hadits dalam kitab ini Imam an-Nawawi, al-Arba’în an-Nawawiyah, Beirut Dar el-Minhaj, cetakan pertama, 2009, h. 44Penyusun atau pengarang kitab arbain nawawi adalah Al-Imam al-Allamah Abu Zakaria Muhyuddin bin Syaraf an-Nawawi ad-Dimasyqi الإمام العلامة أبو زكريا محيي الدين بن شرف النووي الدمشقي, atau lebih dikenal sebagai Imam Nawawi, adalah salah seorang ulama besar mazhab Syafi' ini adalah Hadits Ke 9 Sembilan dalam Kitab Arbain Nawawi bertulisan Arab harakat beserta terjemahan artinya dalam bahasa indonesia, dengan disertai penjelasan syarh Hadits Ke 9 sembilan Kitab Arbain Nawawiعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ صَخْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَافْعَلُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلافُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ» رَوَاهُ البُخَارِيُّ Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, ia berkata aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Apa yang aku larang bagi kalian maka jauhilah, dan apa yang aku perintahkan kepada kalian maka kerjakan semampu kalian. Sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah banyak bertanya dan menyelisihi para Nabi.” HR. Al-Bukhari no. 7288 dan Muslim no. 1337Pelajaran 1. Wajibnya menghindari semua apa yang dilarang oleh Rasulullah .2. Siapa yang tidak mampu melakukan perbuatan yang diperintahkan secara keseluruhan dan dia hanya mampu sebagiannya saja maka dia hendaknya melaksanakan apa yang dia mampu Allah tidak akan membebankan kepada seseorang kecuali sesuai dengan kadar Perkara yang mudah tidak gugur karena perkara yang Menolak keburukan lebih diutamakan dari mendatangkan Larangan untuk saling bertikai dan anjuran untuk bersatu dan Wajib mengikuti Rasulullah , ta’at dan menempuh jalan keselamatan dan Al Hafiz berkata Dalam hadits ini terdapat isyarat untuk menyibukkan diri dengan perkara yang lebih penting yang dibutuhkan saat itu ketimbang perkara yang saat tersebut belum dibutuhkan.
Pada hadits Al-Arba’in ke-9, disebutkan pembahasan tentan mengerjakan perintah sesuai dengan batas kemampuan seseorang. Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Lafal hadits lebih dekat ke Muslim. Nabi Muhammad Shallahu Alaihi WA Sallam bersabda مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ، فَاجْتَنِبُوهُ وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فأتوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ، وَاخْتِلَافُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ “Apa yang telah aku larang pada kalian, maka jauhilah. Dan apa yang aku perintahkan pada kalian, maka kerjakanlah sesuai dengan batas maksimal kesanggupan kalian. Sesungguhnya, yang membinasakan umat terdahulu adalah banyaknya pertanyaan mereka terhadap nabi-nabi mereka.” Diriwayatkan oleh Abu Hurairah; seorang sahabat yang bernama asli Abdurrahman bin Shakhrin. Status hadits ini shahih dan bisa diamalkan. Secara ringkas, ada perbedaan penyikapan dalam menghadapi larangan dan perintah Nabi. Dalam hal larangan, sifatnya mutlak dan harus segera ditinggalkan secara total. Sedangkan dalam hal perintah, dikerjakan sesuai dengan batas maksimal kesanggupan. Mengapa harus batas maksimal? Supaya tidak dijadikan alasan oleh orang yang malas untuk tidak melaksanakan perintah, padahal kenyataannya dirinya masih mampu melaksanakannya. Bila larangan Nabi segera ditinggalkan, dan perintahnya dilakukan semaksimal mungkin sesuai kemampuan, tanpa banyak tanya sebagaimana kaum-kaum terdahulu kepada para nabi mereka, maka akan sampai pada kesuksesan. Sebab, kehancuran kaum terdahulu adalah karena terlalu banyak tanya. Yang ditanyakan begitu banyak sehingga berat melakukannya. Kebanyakan teori, tapi praktik nihil. Syekh Ibnu Utsaimin menyebutkan beberapa pelajaran dari hadits ini Pertama, wajib meninggalkan apa yang dilarang oleh Nabi SAW. Kedua, larangan beliau mencakup yang sedikit dan banyak. Ketiga, meninggalkan sesuatu lebih mudah dari mengerjakan sesuatu. Keempat, tidak wajib melakukan perintah Nabi melainkan sesuai dengan batas kemampuan. Kelima, manusia memiliki batas kemampuan atau kesanggupan. Keenam, jika tidak mampu melaksanakan kewajiban secara keseluruhan, maka harus mengerjakan sesuai yang dia mampu. Ketujuh, tidak seharusnya atau tidak patut orang ketika mendengar perintah Nabi kemudian mengatakan, “Apakah ini wajib atau sunnah?” Kedelapan, apa yang diperintahkan dan dilarang Nabi, masuk kategori syariat. Kesembilan, banyak bertanya khususnya dalam perkara yang tidak mungkin untuk dijangkau adalah sebab kehancuran. Kesepuluh, umat terdahulu binasa atau hancur dikarenakan banyak pertanyaan seperti itu. Mereka banyak menyoal para Nabi. Bukan pertanyaan untuk diikuti jawabannya, hanya sekadar bertanya. Intinya, segera tinggalkan larangan Nabi, lakukan secara maksimal sesuai kesanggupan perintahnya dan jangan menjadi orang yang banyak bertanya terhadap sesuatu yang tidak ada faedahnya untuk beramal, niscaya kita akan mendapatkan kesuksesan. Aza
hadits ke 9 arbain